Kehamilan pasti jadi momen yang paling dinanti-nanti semua pasangan. Begitu pula dengan aku dan suami. Dan alhamdulillah sama Allah dikasih amanah dan tanggung jawab yang bisa dibilang cepat. Selang sebulan setelah menikah, alhamdulillah test pack langsung bergaris dua. Langsung nangis seneng banget. Aku test pack bukan di kostan sendiri dan dilakukan pagi hari seperti orang-orang pada umumnya, tapi aku test pack di klinik  pas sore hari  sehabis pulang kerja dan langsung disuruh sama ibu dokter, karena awalnya sebelum tahu aku hamil, aku sakit. Sakit flu biasa Cuma waktu itu ketambahan radang dan aku sudah ngga kuat banget akhirnya ke dokter, pas diperiksa eh tumben-tumbenan yang biasanya Cuma ditanya ada alergi obat apa ngga, ini dokternya tanya “apa ibu lagi dalam  keadaan hamil atau menyusui’’?. Aku kaget ditanya gitu, dan ngga bisa langsung kasih jawaban karena memang aku sudah telat datang bulan seminggu tapi belum test pack, akhirnya dokter menyarankan test pack di situ aja, biar kalau positif hamil bisa gampang kasih obatnya, eh pas di test alhamdulillah positif hamil.  Rasanya seneng banget, terharu dan suami langsung ciumin aku :}.

Setelah dua minggu aku pulang kampung karena sudah resign kerja, usia kandungan sudah memasuki usia 4 bulan. Jadilah aku sama suami mulai mikir untuk acara 4 bulanan dari mulai pertama sampai rumah. Awalnya aku sama suami, mau ngadain acara syukuran biasa aja karena yang penting do’anya bukan meriahnya. Karena katanya kalau mau milih acara 4 bulanan apa 7 bulanan, mending pilih yang acara 4 bulanan karena pada usia ini janin pas ditiupkan ruh. “Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi segumpal darah, {empat puluh hari kemudian}, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, {4O hari berikutnya}. Kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya  menuliskan empat hal: ketentuan rejekinya, ketentual ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau bahagianya..” {HR. Bukhari dan Muslim}. Semoga nanti tetap bisa ngadain acara 7 bulanan, dan memberikan yang terbaik buat si jabang bayi, diberi rezeki yang banyak dan berkah.  Aamiiin Ya Allah.  Balik lagi ke masalah acara, ternyata setelah diskusi sama orang tua, se-sederhananya acara 4 bulanan di kampung  harus ada rujak kelapa, kupat lepet, dan juada pasar {Isinya ada pisang 7 macem, daun pandan, bunga mawar, menyan, rokok, kapur sirih, krupuk dll}, dan juga amplop buat para ustadz-ustadz yang ngaji. Karena kalau acara 4 bulanan ada beberapa surat Al-Quran yang dibaca selain bacaan tahlil biasa. Alhasil aku yang sama mas tadinya cuma budgetin buat besek sama snack akhirnya ditambahin, meskipun ngga sampai over budget sih. Gapapa, yang penting alhamdulillah acara berjalan lancar dan sudah kelaksana buat acara syukuran 4 bulana, rasanya plong banget tinggal mikir lagi buat kedepannya.

Untuk besek kita lebih milih pakai mentahan saja karena setelah dipikir dan dihitung habisnya hampir sama besek isi mentah atau mateng, bahkan mungkin lebih mahal mateng karena ada tambahan biaya buat bayar orang yang masak, belum bumbu, belum minyak goreng dan lain-lain. Isi besek kita pilih ada 7 macam yang terdiri dari Mie Instan, Beras, Telor, Gula Pasir, Teh, Minyak Goreng dan Kecap. Dan kita ngundang kurang lebih 5O orang. Buat rincian pengeluaran selama syukuran 4 bulanan kurang lebih kaya  di bawah ini ya.