Review Film: Our Meal For Tomorrow (2016) Japan Movie

by - Oktober 30, 2020

Nonton film ini sudah lama banget, dan pas habis nonton tuh suka banget sama pemainnya yang ganteng dan cantik banget tentunya dengan akting yang bagus juga. Cerita filmnya biasa aja sih sebenernya, mungkin itu juga yang membuat film ini cuma dapat rating 7, tapi ngga tau kenapa film ini berkesan banget buat aku. Bahkan kadang aku tuh sepintas kepikiran pengin nonton ulang film ini, dalam kepala aku "aku pernah nonton film Jepang bagus tapi apa ya, lupa judulnya", akhirnya aku googling dengan kata kunci yang aku inget aja sebagian dalam film itu, meskipun ujung-ujungnya ketemu sih tapi makan waktu. Jadi biar ngga lupa-lupa lagi sekarang aku mau nulis reviewnya aja. 



SINOPSIS

Ryota Hayama (Nakajima Yuto) dan Koharu Uemura (Yuko Araki) adalah teman sekelas saat SMA. Hayama tidak populer di kelas dan bahkan tidak mempunyai teman, karena ia sangat suram. Ia suka membaca buku-buku tentang orang mati, seperti novel dimana tokohnya ada yang mati. Hal itu dipengaruhi karena kakak laki-lakinya meninggal dunia saat ia SMP. Dulu Hayama adalah anak yang populer dan ceria, tapi sejak kakaknya meninggal, ia depresi dan jadi pemurung.

Uemura sendiri adalah pengurus kelas mereka yang sedang membagi tugas untuk festival olahraga sekolah dan ia menunjuk Hayama untuk ambil bagian dalam balap karung. Awalnya Hayama tidak mengerti kenapa ia dipilih tapi karena ia satu-satunya yang tidak punya tugas jadi ia setuju, yang membuat seisi kelas terdiam, karena Hayama yang saat itu mau bergabung.

Saat latihan untuk lomba, Hayama berpasangan dengan Uemura, Hayama cukup kaget kenapa ia berpasangan dengan Uemura dan Uemura mengatakan kalau tidak ada yang mau jadi pasangan Hayama karena Hayama itu orang yang suram, jadi mau tak mau ia yang menjadi pasangan Hayama.

Meskipun awalnya Hayama awkward banget dekat dengan Uemura sampai mereka jatuh beberapa kali saat latihan, tapi tak disangka Hayama ternyata rajin juga datang latihan. Ia bahkan memberi ide supaya ia yang di depan saat balap karung dan Uemura hanya perlu menyeimbangkan diri dengannya.

Uemura dan Hayama semakin dekat sejak latihan itu dan Uemura bahkan meminjamkan Hayama novel koleksi kakeknya tentang orang mati dan menyuruh Hayama memberikan ke tukang buku bekas setelah selesai membacanya.

Kisah cinta 7 tahun antara Hayama dan Uemura dari kencan pertama mereka hingga ke jenjang pernikahan. Hayama dan Uemura adalah siswa sekolah menengah. Hayama dengan kepribadian yang pendiam, acuh tak acuh pada orang dan hanya bicara sedikit. Sementara Uemura tidak takut untuk mengungkapkan pikirannya dan dia memiliki kepribadian yang cerah. Sejak permainan lompat karung beras, mereka mulai berkencan. Mereka yang awalnya berkencan di sebuah restoran cepat saji, menyadari bahwa mereka saling mencintai di restoran keluarga dan akhirnya berakhir di restoran mewah.













REVIEW

Our Meal For Tomorrow adalah paket all-in-one untuk kisah cinta. Film ini berpusat di sekitar dua orang yang melalui semuanya namun masih menemukan jalan kembali satu sama lain. I find it having bits of comic relief, moments of raw emotion, and an epic romance. Aku pikir film ini menunjukkan semua sisi cinta yang mungkin bisa kalian jalani atau lihat. Ini menunjukkan pandangan penuh tentang bagaimana romansa lebih dari sekadar dua orang yang saling mencintai, ini tentang dua orang yang saling memiliki dan  melalui semua rintangan. Itu menambah rasa pahit dan melankolis ke dalam jiwa kita - yang hanya semakin menggetarkan cerita - sambil memberi kita nada kegembiraan dan cinta murni.  Mereka benar-benar dapat membuat sesuatu yang luar biasa dalam waktu singkat (dibandingkan dengan drama) dan aku sangat  senang menontonnya. 

"Anda menonton film yang luar biasa dan itu menggerakkan Anda, tetapi ketika selesai, bukankah Anda merasa hampa?"

Aku pikir seluruh dunia membutuhkan pria seperti Hayama yang menerima wanita yang dia cintai apa pun yang terjadi. Nah, film ini sungguh mengharukan. Meski temanya cukup serius, namun mereka mengemasnya dengan manis dan simpel.

Akting para pemain juga bagus, terutama Uemura ketika dia menangis di atap rumah sakit. Dan aku tidak bisa membayangkan betapa sulitnya Hayama berlari dengan membawa patung Kolonel Sanders (^ o ^;)

Film ini membuat aku ingin makan KFC (︶ ▽ dan minum Pocari Sweat...Hehehe (Asli film ini seperti mengandung iklan dua produk tersebut)








Film ini adalah kisah masa depan yang paling tepat menyimpulkan "YOLO", kita hanya hidup sekali. Kita menikmati hal-hal kecil dan ingat bahwa waktu tidak menunggu siapa pun, berbahagialah dengan yang kita miliki hari ini karena kita mungkin tidak memiliki hari esok. Berbahagialah kita bisa mengingat siapa yang kita cintai dan merayakannya.

Di hampir setiap adegan Hayama  tampil sangat gelap. Rambut Hayama sangat gelap, pakaiannya sangat gelap, dia berbicara dengan nada monoton, dia berbicara dengan sangat lambat, dan dia tidak terlibat. Dia tidak bisa didekati. 

Ini adalah kisah yang sangat indah tentang dua orang yang sangat bertolak belakang dan bagaimana hubungan mereka berkembang. Aku suka betapa jujurnya Uemura dalam melakukan segala hal yang juga menunjukkan seberapa kuat karakternya. Lalu Hayama yang sangat pendiam dan unik, selalu berada di dunianya sendiri.

Romansa yang terjadi di antara mereka hanyalah perpaduan sempurna antara canggung, manis, kikuk, dan aneh.

Ini adalah kisah yang bagus tentang bagaimana keduanya mengetahui bagaimana perasaan mereka sebenarnya dan apa yang harus mereka lakukan agar perasaan mereka tersampaikan kepada orang lain serta mempercayai cinta yang mereka miliki satu sama lain.

Mereka berdua aneh! Dan itu juga berhasil untuk aku. MEREKA BEGITU LUCU! Romansa itu sangat alami dan menyenangkan karena aku bisa membayangkan itu terjadi dalam kehidupan nyata !!!

Meskipun genre film ini romantis dan sedih tapi sisi komedinya pun masih tetap ada.  tidak setiap hari kita melihat perempuan berinisiatif dan memilih yang berat dan laki-laki melakukan hal-hal ringan dan domestik, berdasarkan novel karya Maiko Seo, "Our Meal for Tomorrow" oleh Masahide Ichii adalah drama romantis lain yang tidak biasa.

Kesimpulan yang bisa aku ambil dari film ini adalah, jika kita memang benar-benar mencintai seseorang, kita tidak peduli akan kekurangan orang tersebut. Yang kita mau hanyalah dia tetap bersama kita sampai kapanpun. Ada kalanya ingin bersama seseorang itu ada masa senang dan susah, yakin jika kita bisa melewatinya bersama-sama , yakin. Dan pasti beban akan berkurang karena masalah kita hadapi berdua. 

Aku butuh lebih banyak film seperti ini. Jadi tolong beri aku lebih banyak film seperti ini!. Untuk nilai aku kasih 8,5/10.

You May Also Like

0 komentar

Terima Kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan.