Sebagai perantau dari 2012 gue sangat bahagia dengan adanya MRT ini, kenapa? karena akhirnya Indonesia punya Transportasi umum yang nyaman dan tepat waktu. Secara gue ngalamin banget dari jaman kecopetan di Kopaja yang bikin gue trauma karena gue bukan cuma kehilangan dompet tapi juga Handphone sekaligus, selain kecopetan gue juga pernah jatuh dari kopaja kalau di inget-inget sedih. Sampai pura-pura tidur kalau ada abang-abang pembaca puisi yang ujung-ujungnya minta uang tapi maksa, dan dari belum ada ojek online sampai sekarang ojek online sudah banyak dan semakin bagus dengan segala fitur-fiturnya.

Tapi apa lantas karena gue kecopetan dan jatuh dari kopaja gue berhenti naik kopaja? Jawabannya tidak, karena gue ngga punya pilihan jadi waktu itu gue ke kampus ngga bawa Handphone hampir selama dua bulan sampai benar-benar rasa takut gue hilang. Waktu itu memang sudah ada busway tapi waktunya sangat tidak diprediksi yang ada gue telat mulu kalau naik busway . Baru akhir-akhir kuliah gue mulai merasakan nyamannya naik busway mulai dari rute yang cepat, pilihan bus yang banyak sampai waktu kedatangan bus yang tepat. Bahkan sekarang akhirnya setelah gue lulus ada MRT yang mana Dukuh Atas sampai Lebak Bulus hanya perlu ditempuh kurang lebih 30 menit. Alhamdulillah, meskipun gue sudah lulus mudah-mudahan adik-adik kelas ku yang kuliah di Universitas Pamulang bisa merasakan nikmatnya MRT.

Gue dan Zakia naik dari halte Dukuh Atas dengan tujuan Lebak Bulus. Halte dukuh atas ini salah satu halte yang berada di bawah tanah, kata orang-orang yang sudah pernah ke Singapore MRT ini persis banget sama yang ada di sana mulai dari turun tangganya, area menunggunya dan lain-lain. Tanpa disadari ada rasa bangga tersendiri di hati ini, mudah-mudahan Indonesia bisa dan segera menjadi negara Maju paling tidak seperti Singapore.

Karena gue belum punya kartu MRT akhirnya gue dan Zakia beli tiket single trip seharga Rp 33.000 untuk sekali perjalanan tapi nanti ketika kita sampai halte tujuan kartu bisa ditukar dan bernilai Rp 20.000 jadi asli harga tiket untuk sekali jalan hanya Rp 13.000. Meski terbilang mahal, tapi itu sepadan dengan fasilitas yang didapat MRT yang tepat waktu, kereta yang bersih dan perjalanan yang cepat. Asli naik MRT benar-benar ngga berasa karena halus banget sampai tahu-tahu ternyata gue udah ada di halte Blok M aja. Dan mudah-mudahan kita semua bisa menjaga MRT agar tetap bersih dan nyaman dan ngga merusak fasilitas-fasilitas yang ada. Please be kind.

Nah untuk pulangnya sendiri gue berhenti di halte Senayan dan harga dari Lebak Bulus ke Senayan hanya Rp 5.000 saja. Ada stasiun yang berada di atas (Jalan Layang) dan ada stasiun bawah tanah. Jujur, gue happy dan terharu banget Indonesia punya MRT. Meskipun pembangunannya dibeberapa tempat memang bikin macet, dan gue turut merasakan juga. Cuma jadinya ngga sia-sia karena hasilnya ada. Penantian kami berakhir, kemacetan kami terbayar.

Akhirnya bertambah lagi pilihan transportasi umum yang nyaman dan mempercepat mobilisisasi ditengah hiruk pikuknya ibukota. Mari kita sama-sama jaga aset negara dengan menggunakannya dengan baik.